Mulai Dengan Rp 100 Ribu/ Bulan

Mulai Dengan Rp 100 Ribu/ Bulan
  • home
Home » » Reksadana Pendapatan Tetap Bagi Yang Ingin Untung & Tidak Mau Rugi

Reksadana Pendapatan Tetap Bagi Yang Ingin Untung & Tidak Mau Rugi

Kata - kata sesuai judul di atas adalah hal yang diinginkan oleh semua investor. bagaimana caranya mendapatkan profit dari investasi tapi dengan kerugian minimal. Instrumen Reksadana Pendapatan Tetap atau RDPT sangat cocok bagi investor pemula yang ingin berinvestasi di pasar modal tetapi tidak ingin mendapatkan kerugian.

Reksadana Pendapatan Tetap adalah reksadana dimana Manejer Investasi menginvestasikan dana kelolaan pada instrument surat hutang, seperti obligasi perusahaan swasta, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi negara dan lain sebagainya. Perbedaan dengan Reksadana Pasar Uang adalah surat utang yang dibeli oleh Manejer Investasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang panjang atau lebih dari satu tahun.

Pertanyaannya adalah kenapa investor tidak membeli sendiri surat hutang dengan kata lain berinvestasi sendiri pada obligasi atau surat hutang dan kenapa harus menggunakan Reksadana Pendapatan Tetap. Investor pribadi bagaimanapun juga mempunyai dana yang terbatas, pilihan surat hutang yang bisa dibeli seperti Sukuk atau ORI yang berjenis ritel mempunyai yield atau imbal hasil yang lebih kecil dari obligasi lainnya. Sedangkan obligasi lain yang mempunyai minimal pembelian Rp 1 Milyar mempunyai yield yang lebih tinggi. Jadi dengan menyertakan dana di Reksadana Pendapatan Tetap investor ritel mempunyai kesempatan mendapatkan yield yang lebih tinggi.



Dengan imbal hasil rata-rata 10 - 12 % pertahun (biasanya didapat dari analisa kinerja tahun-tahun sebelumnya) imbal hasil RDPT lebih tinggi dari inflasi yang rata-rata 6% per tahun dan lebih tinggi dengan imbal hasil nett deposito yang 5% pertahun. Dengan nilai 10 % -12 % per tahun imbal hasil RDPT masih dalam kategori rendah jika dibandingkan dengan Reksadana Saham, tetapi RDPT mempunyai kelebihan dari segi resiko. Karena setelah surat utang jatuh tempo maka pemegang surat hutang bisa mendapatkan pembayaran beserta yield dari penerbit surat hutang. Investasi ini cocok untuk investor yang tidak ingin mengalami kerugian dalam investasinya tetapi tetap mendapatkan untung. Durasi yang sesuai untuk investasi RDPT adalah jangka menengah sekitar 1 tahun sampai 3 tahun.

Tetapi setiap investasi tetap mempunyai resiko walaupun kecil. Resiko dari Reksadana Pendapatan Tetap adalah penerbit surat hutang mengalami gagal bayar pada saat surat hutang jatuh tempo. Tapi resiko ini bisa di minimalisir dengan kejelian Manejer Investasi menilai kemampuan pihak penerbit untuk membayar kembali surat hutang tersebut. Dan sebelum menerbitkan surat hutang pihak penerbit biasanya juga "dinilai" oleh Otoritas Jasa Keuangan, apakah mempunyai aset yang dianggap cukup untuk membayar surat utang nantinya.

Resiko lainnya adalah inflasi yang melebihi imbal hasil surat hutang. Tapi resiko ini kecil, karena kondisi pemulihan ekonomi rata-rata inflasi adalah 6 % setiap tahunnya. Hal yang membuat inflasi melonjak tinggi adalah terjadinya peristiwa besar seperti perang atau revolusi. Dan hal itu sangat kecil kemungkinan terjadi di Indonesia pada saat ini.

Minimal pembelian Reksadana Pendapatan Tetap bisa dijangkau oleh investor atau nasabah perorangan. Saat ini banyak perusahaan Manejer Investasi memberikan limit yang rendah untuk membeli RDPT. Reksadana Pendapatan Tetap bisa dibeli dengan Rp 100 ribu atau Rp 250 ribu untuk setiap transaksi.

Selamat Berinvestasi

Statistic Pengunjung